Pelurusanakidah itu menurut beliau adalah tugas orang berilmu, jika ulama' diam tidak meluruskan akidah, maka mereka dilaknat Allah swt. Kitab "Muqaddimah Qanun Asasi li Jam'iyyah Nahdlatul Ulama'" sendiri merupakan kitab yang ditulis oleh Syeikh Hasyim Asy'ari, berisi pedoman-pedoman utama dalam menjalankan amanah keorganisasian Nahdlatul Ulama.
PATIPimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kab. Pati, ahad pagi (2/2) mengadakan tasyakuran harlah ke-94 Nahdlatul Ulama. Acara diselenggarakan secara khidmat di Aula PCNU Pati. Acara Tasyakuran Harlah NU ke-94 di Aula Gedung PCNU Pati. Dihadiri oleh beberapa pengurus harian tanfidziyah, suriyah, lembaga, banom hingga kader-kader NU yang saat ini
F0065 DALIL-DALIL AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA’ Hukum talqin menurut mayoritas ulama Syafi’iyah adalah sunnah. Di dasarkan pada sabdaNabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Nabi Umamah: Thabrani dalam al – Mu’jam al – Kabir :7979, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab juga mengutip hadits tersebut dalam kitabnya Ahkam Tamanni
GerakanPemuda Ansor mempunyai lambang, lagu dan atribut lainnya yang diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. Kongres XV GP Ansor 9 BAB VIII K E A N G G O T A A N jam’iyah Nahdlatul Ulama. b. Berparti sipasi akti f melakukan pengamanan dan keterti ban terhadap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Banser, Gerakan Pemuda
Sebagaiorganisasi keagamaan Islam terbesar, sudah selayaknya NU memiliki mushaf terbitan internal organisasi, yang mampu memberikan kedekatan emosional antara jam’iyah dan jamaah. Senin, 11 Jul 2022 WIB
eVGCz. Bandung, NU Online Jabar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU KH Yahya Cholil Staquf Gus Yahya menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama NU adalah jam’iyyah diniyah ijtima’iyyah dan bukan jam’iyyah iqtishadiyah. Artinya, NU adalah jam’iyyah yang berfokus pada program atau kegiatan keagamaan dan sosial bukan pada kegiatan perekonomian. Hal itu disampaikan Gus Yahya pada acara Rapat Kerja Wilayah Rakerwil sekaligus Harlah NU ke-99 yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Barat di Sutan Raja Hotel Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis 10/3 siang. “Pada dasarnya Nahdlatul Ulama ini adalah jam’iyyah diniyah ijtima'iyyah. Maka, khidmah kita yang paling utama adalah khidmah diniyah ijtima’iyyah,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Tholibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah dihadapan para pengurus lembaga PWNU Jabar yang hadir. Gus Yahya mengatakan, agenda atau program-program utama NU adalah program-program keagamaan dan sosial, bukan program perekonomian. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan atau program perekonomian bukanlah tujuan utamanya. Menurutnya, ini yang sering terjadi adanya kekeliruan karena selama ini menunggu dana hibah yang terlalu lama sehingga akhirnya yang terpikir adalah bagaimana cara agar NU membuat kegiatan-kegiatan ekonomi. Adapun kemudian terkait dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk menggalang dana, itu adalah untuk mendapatkan biaya bagi pelaksanaan agenda-agenda keagamaan dan kemasyarakatan tersebut. Gus Yahya kemudian tidak mempermasalahkan jika kemudian ada kegiatan atau program-program perekonomian yang dijalankan. Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa semuanya harus jelas terkait dengan tujuan dan penggunaannya. “Ya boleh saja, tapi untuk apa? Tujuannya apa itu harus jelas, penggunaannya itu apa nanti harus jelas. Karena sekali lagi kita harus ingat bahwa Nahdlatul Ulama ini adalah jam’iyyah diniyah ijtima’iyyah, bukan jam’iyyah iqtishadiyah. Maka kegiatan utama kita bukan kegiatan ekonomi, program utama kita bukan program ekonomi, program utama kita adalah program-program sosial dan keagamaan. Program ekonomi kita itu adalah program ekonomi yang punya kerangka sosial. Misalnya mengembangkan dinamika ekonomi yang lebih baik di kalangan masyarakat,” terangnya. Gus Yahya kemudian mengungkapkan bahwa PBNU sudah berhasil membuat kesepakatan dengan beberapa kementerian dan pihak swasta terkait dengan hal itu. PBNU juga berencana akan mencetak wira santri. “Kita nanti akan punya agenda untuk mencetak sepuluh ribu wira santri. Berkaitan dengan itu kita juga akan mendapatkan fasilitas untuk menggunakan lahan dari program hutan sosial dari pemerintah,” jelasnya. Di sisi lain, lanjut Gus Yahya, PBNU mempunyai kesepakatan dengan pihak swasta untuk kerja sama usaha yang akan dilaksanakan bersama wira santri-wira-santri yang tersebut. Terkait dengan bagi hasil, Gus Yahya mengatakan bahwa sebagian besar keuntungan tersebut harus diterima oleh warga yang menjadi wira santri itu. “Begitu juga misalnya PBNU membuat program kesepakatan dengan pemerintah untuk peremajaan sawit rakyat, siapa yang akan mendapatkan keuntungan ekonomi? Ya rakyat yang punya sawit itu, bukan PBNU,” tegasnya. Adapun terkait dengan biaya ekonomi atau kebutuhan dana organisasi, Gus Yahya mengatakan bahwa PBNU sudah menemukan cara yang lebih efektif daripada cara-cara yang selama ini dikenal. “Nanti kita ajari. PBNU sudah nemu cara yang apalagi kalau ditambahi hibah bisa lebih efektif lagi. Tapi insyaallah ini cara yang lebih efektif dari yang selama ini kita kenal. Nanti akan kita ajarkan kepada PW-PW bagaimana caranya melakukan penggalangan dana tanpa membuat proposal,” ujarnya. “Walhasil, kita ini punya beban tanggung jawab yang besar dan pekerjaan yang berat. Nahdlatul Ulama ini 50% lebih dari seluruh populasi Muslim Indonesia, ini beban tanggung jawab yang besar sekali, itulah yang menjadi tanggung jawab kita semua untuk kita layani,” pungkasnya. Pewarta Agung Gumelar
Teks shalawat Nahdliyyah lengkap teks Arab dan Latin serta terjemah. - Shalawat Nahdliyyah adalah susunan shalawat kepada Rasulullah Saw. yang di dalamnya terkandung misi Nahdlatul Ulama' NU. Disusun oleh KH. Hasan Abdul Wafi. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُرَغِّبُ وَ تُنَشِّطُ وَ تُحَمِّسُ بِهَا الجِهَاد لِإِحْيَاءِ وَ اِعْلَاءِ دِيْنِ الإِسْلَام وَاِظْهَارِشَعَائِرِهِ عَلَي طَرِيْقَةِ جَمْعِيَّةِ نَهْضَةِ العُلَمَاءِ وَعَلَي اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ . اللهُ اللهُ اللهُ اللهُ. ثَبِّتْ وَانْصُرْ اَهْلَ جَمْعِيَّة جَمْعِيَّة نَهْضَةِ العُلَمَاءِ لِإِعْلَاءِ كَلِمَةِ اللهِ Teks Latin Shalawat NU Allahumma shalli alaa sayyidina Muhammad Shalaatan turaghghibu wa tunasyithu Wa tuhammisu biha al-jihaad li ihyaa-i Wa i’laa-i diinil islaam Wa idzhaari sya’aairihi laa thariqati Jam’iyyah nahdlatil ulamaa’ Wa alaa aalihi wa shahbihi wa sallim. Allah Allah Allah Allah. Tsabbit wanshur ahla jam’iyyah, Jam’iyyah Nahdlatil Ulama Li i’laa-i kalimatillah. Artinya Ya Allah bershalawatlah dan bersalamlah kepada Sayyidina Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, Dengan bacaan shalawat yang membuat kami menjadi senang, rajin dan bersemangat dalam berjuang menghidupkan dan meninggikan syiar agama Islam, Serta menampakkan syiar-syiar islam menurut cara Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Dan bershalawat dan bersalam pulalah kepada para keluarga nabi dan para sahabatnya. Allah, Allah, Allah, Allah. Teguhkanlah dan tolonglah seluruh warga Jam’iyyah Nahdlatul Ulama Untuk meninggikan kalimat Allah agama islam beserta seperangkat ajarannya. Demikian teks shalawat Nahdliyyah atau shalawat NU. [
lagu jam iyah nahdlatul ulama