A Karakteristik Hikayat Indera Bangsawan 1. Anonim, yaitu tidak dikenal nama pengarangnya. 2. Istana sentris, yaitu mengisahkan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana / kerajaan. 3. Bersifat statis, artinya tidak mengalami perubahan atau perkembangan. 4. Bersifat komunal, artinya menjadi milik masyarakat. 5. UNSURUNSUR INTRINSIK Unsur unsur intrinsik (tema, alur, tokoh, latar dan amanat) pada hikayat: 1. Tema pada" Hikayat Indera Bangsangwan" adalah kehebatana saudara kembar (Syah Peri dan Indera Bangsawan) dalam menghadapi musuh sebelum mencapai kebahagiaan. 2. Latar Takhanya kisahnya saja, unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya juga telah kami rangkum. Cerita Hikayat Indera Bangsawan Alkisah, pada zaman dahulu, ada sebuah Kerajaan Kobat Syahril yang megah dan mewah. Raja yang memimpin kerajaan itu bernama Raja Indra Bungsu. Ia adalah seorang raja yang sangat bijaksana dan adil dalam bertindak. iSP5F. Hikayat Indera Bangsawan Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya. Tuan Puteri Siti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang. Maka baginda pun terlalu amat sukacita dan menamai anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan. Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri. Setelah mendengar kata-kata baginda, Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bermohon pergi mencari buluh perindu itu. Mereka masuk hutan keluar hutan, naik gunung turun gunung, masuk rimba keluar rimba, menuju ke arah matahari hidup. Maka datang pada suatu hari, hujan pun turunlah dengan angin ribut, taufan, kelam kabut, gelap gulita dan tiada kelihatan barang suatu pun. Maka Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bercerailah. Setelah teduh hujan ribut, mereka pun pergi saling cari mencari. Tersebut pula perkataan Syah Peri yang sudah bercerai dengan saudaranya Indera Bangsawan. Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahuwata'ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya. Beberapa lama di jalan, sampailah ia kepada suatu taman, dan bertemu sebuah mahligai. la naik ke atas mahligai itu dan melihat sebuah gendang tergantung. Gendang itu dibukanya dan dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar orang yang melarangnya memukul gendang itu. Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari gendang itu. Putri Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda. ltulah sebabnya la ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul. Di dalam cembul yang lain ialah perkakas dan dayang-dayangnya. Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya. Maka Syah Peri pun duduklah berkasih-kasihan dengan Puteri Raina Sari sebagai suami istri dihadap oleh segala dayang-dayang dan inang pengasuhnya. Tersebut pula perkataan Indera Bangsawan pergi mencari saudaranya. la sampai di suatu padang yang terlalu luas. la masuk di sebuah gua yang ada di padang itu dan bertemu dengan seorang raksasa. Raksasa itu menjadi neneknya dan menceritakan bahwa lndera Bangsawan sedang berada di negeri Antah Berantah yang diperintah oleh Raja Kabir. Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian,negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu. Baginda bertitah lagi. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri." Setelah mendengar kata-kata baginda, si Hutan pun pergi mengambil seruas buluh yang berisi susu kambing serta menyangkutkannya pada pohon kayu. Maka ia pun duduk menunggui pohon itu. Sarung kesaktiannya dikeluarkannya, dan rupanya pun kembali seperti dahulu kala. Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu. Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat. Maka anak raja yang sembilan orang itu pun menyingsingkan kainnya untuk diselit Indera Bangsawan dengan besi panas. Dengan hati yang gembira, mereka mempersembahkan susu kepada raja, tetapi tabib berkata bahwa susu itu bukan susu harimau melainkan susu kambing. Sementara itu, Indera Bangsawan sudah mendapat susu harimau dari raksasa neneknya dan menunjukkannya kepada raja. Tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya. Diperaskannya susu harimau ke mata Tuan Puteri. Setelah genap tiga kali diperaskan oleh tabib, maka Tuan Puteri pun sembuhlah. Adapun setelah Tuan Puteri sembuh, baginda tetap bersedih. Baginda harus menyerahkan tuan puteri kepada Buraksa, raksasa laki-laki apabila ingin seluruh rakyat selamat dari amarahnya. Baginda sudah kehilangan daya upaya. Hatta sampailah masa menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa. Baginda berkata kepada sembilan anak raja bahwa yang mendapat jubah Buraksa akan menjadi suami Puteri. Untuk itu, nenek Raksasa mengajari Indera Bangsawan. Indera Bangsawan diberi kuda hijau dan diajari cara mengambil Jubah Buraksa yaitu dengan memasukkan ramuan daun-daunan ke dalam gentong minum Buraksa. Saat Buraksa datang hendak mengambil Puteri. Puteri menyuguhkan makanan, buah-buahan, dan minuman pada Buraksa. Tergoda sajian yang lezat itu tanpa piker panjang Buraksa menghabiskan semuanya lalu meneguk habis air minum dalam gentong. Tak lama kemudian Buraksa tertidur. Indera Bangsawan segera membawa lari Puteri dan mengambil jubah Buraksa. Hatta Buraksa terbangun, Buraksa menjadi lumpuh akibat ramuan daun-daunan dalam air minumnya. Kemudian sembilan anak raja datang. Melihat Buraksa tak berdaya, mereka mengambil selimut Buraksa dan segera menghadap Raja. Mereka hendak mengatakan kepada Raja bahwa selimut Buraksa sebagai jubah Buraksa. Sesampainya di istana, Indera Bangsawan segera menyerahkan Puteri dan jubah Buraksa. Hata Raja mengumumkan hari pernikahan Indera Bangsawan dan Puteri. Saat itu sembilan anak raja datang. Mendengar pengumuman itu akhirnya mereka memilih untuk pergi. Mereka malu kalau sampai niat buruknya berbohong diketahui raja dan rakyatnya. Sumber Buku Kesusastraan Melayu Klasik Bagaimana cara Indera Bangsawan masuk ke dalam istana Raja Kabir? Analisis Struktur Hikayat Indera Bangsawan - Struktur hikayat indera bangsawan. 4. 1. Iklan. Iklan. II.. Bahasan pertama menjelaskan rangkaian cerita hikayat inderabangsawan. pembahasan kedua berisi uraian unsur intrinsik hikayat indera bangsawan. bahasan ketiga berisi uraian analisis unsur ekstrinsik hikayat indera bangsawan. Sejak kecil kedua anak baginda itu dididik dengan baik..analisis struktur hikayat indera bangsawan, riset, analisis, struktur, hikayat, indera, bangsawan LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Fanani, Muhammad 1998 Hikayat Indra Bangsawan analisis struktur dan nilai budaya. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta. ISBN 979-459-915-9 Preview. Text Hikayat Indra Bangsawan 1998.pdf Download 11MB Preview. Item Type Book Subjects Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan >. Struktur dan Nilai Budaya Hikayat Indra Bangsawan" Fanani, 1996, dan "Analisis Struktur dan Nilai Budaya dalam Sastra Pengaruh " Fanani, dkk. 1997. Karya sastra lain yang sejenis dan yang telah dikerjakan transli-terasinya, antara lain, Hikayat Indra , Hikayat Mandu, Hikayat Indra Nata, Hikayat Bikrama Cindra, Hikayat Indra Jaya Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk Analisis Wacana Kritis yang terdiri atas Struktur teks, Konteks Sosial, dan Kognisi Sosial pada Hikayat Indera Bangsawan. Penelitian ini bersifat Kualitatif dengan metode Deskriptif Sedangkan Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu Metode Studi kepustakaan. Hikayat Indra Bangsawan ini disimpan di Perpilstakaan Balai Pustaka Jakarta. Penelitian Hikayat Indra Bangsawan ini dipusatkan pada analisis struktur, terdiri atas tema, amanat, penokohan, dan latar. Di samping itu, juga dilengkapi deskripsi nilai budaya. Kerangka teori yang digunakanAnalisis Struktur dan Nilai Budaya dalam Hikayat Syahrul Indra by Fanani, Muhammad Published 1998 Pangeran Indra Bangsawan by Saptarini, Tri, et al. Published 2016 Recommended Posts of Analisis Struktur Hikayat Indera Bangsawan Analisis Struktur Hikayat Indera Bangsawan - - Hikayat termasuk karya sastra lama yang berisikan kisah mengenai suatu hal. Umumnya hikayat menceritakan peristiwa atau kejadian yang terjadi di zaman dahulu.. Menurut Yoani Juita Sumasari dalam jurnal Analisis Unsur-Unsur Intrinsik dalam Hikayat Cerita Taifah 2014, kata 'hikayat' berasal dari kata kerja dalam Bahasa Arab, hikayat indera bangsawan. 4. 1. Iklan. Iklan. II.. Bahasan pertama menjelaskan rangkaian cerita hikayat inderabangsawan. pembahasan kedua berisi uraian unsur intrinsik hikayat indera bangsawan. bahasan ketiga berisi uraian analisis unsur ekstrinsik hikayat indera bangsawan. Sejak kecil kedua anak baginda itu dididik dengan 1 Hikayat ini menceritakan tentang dua putra raja yang kembar bernama Indera Bangsawan dan Syah Peri. Paragraf 2 Meski sang raja bingung menentukan calon penggantinya sebagai raja beliau tetap menyuruh kedua putranya untuk menuntut ilmu agar layak menjadi raja. Paragraf 3 Syah Peri dan Indera Bangsawan mencari buluh perindu. 1. 2. Ringkasan Singkat Cerita Hikayat Indera Bangsawan dan Pesan Moralnya — Hikayat merupakan salah satu karya sastra lama yang berbentuk prosa dari Melayu. Hikayat ini juga biasanya berisi cerita, silsilah rekaan bukan yang sebenarnya, undang-undang, cerita keagamaan, sejarah, biografis atau bisa juga gabungan dari jenis-jenis cerita Intrinsik Hikayat Indera Bangsawan. 1 Tema. Kegigihan seorang Indera Bangsawan. Alasan karena menceritakan usahanya untuk mendapatkan buluh perindu. 2 Latar. a Tempat. v Negeri Kobat Syahrial. Bukti Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. v adalah situs bacaan dan penerbitan sosial terbesar di 4 Hikayat Indera Bangsawan Maka datang pada suatu hari, hujan pun turunlah dengan angin ribut, taufan, kelam kabut, gelap gulita dan tiada kelihatan barang suatu pun. Maka Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bercerailah. Setelah teduh hujan ribut, mereka pun pergi saling cari Indera Bangsawan adalah sebuah cerita petualangan keberanian dan kegagahan Indra Bangsawan dalam menyelamatkan Ratna Sari Bulan dari kejahatan seorang raksasa bernama Buraksa. lndra Bangsawan adalah putra Maharaja Indra Bungsu, penguasa Kerajaan Kobat Syahri. Indra Bangsawan mempunyai saudara kembar bernama - Hikayat termasuk karya sastra lama yang berisikan kisah mengenai suatu hal. Umumnya hikayat menceritakan peristiwa atau kejadian yang terjadi di zaman dahulu.. Menurut Yoani Juita Sumasari dalam jurnal Analisis Unsur-Unsur Intrinsik dalam Hikayat Cerita Taifah 2014, kata 'hikayat' berasal dari kata kerja dalam Bahasa Arab, yang berarti menceritakan atau Struktur "Hikayat Indera Bangsawan" terdiri dari abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Bagian unik dari struktur hikayat tersebut adalah komplikasi, evaluasi, dan resolusi. Hal itu karena dalam setiap bagian tersebut dikisahkan dua tokoh, yaitu Indera Bangsawan dan saudaranya Syah Peri.Hikayat Indera Bangsawan merupakan salah satu daripada kesusasteraan bahasa Melayu yang ditulis sekitar 1899. Pengarangnya tidak diketahui. Ia antara karya yang masih terselamat sehingga hari ini. Pada masa kini Hikayat Indera Bangsawan menjadi salah satu sumber penting pengkajian bahasa Melayu dan untuk penyelidikanHikayat Indera Bangsawan [Micro ➡️ These are the results of people's searches on the internet, maybe it matches what you need Conclusion From Analisis Struktur Hikayat Indera Bangsawan Analisis Struktur Hikayat Indera Bangsawan - A collection of text Analisis Struktur Hikayat Indera Bangsawan from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post

unsur intrinsik dalam hikayat indera bangsawan